Generasi 1
Generasi-1 dimulai pada
akhir tahun 1970-an di Amerika (di Eropa pada awal tahun 1980-an). Advanced
Mobile Phone Service (AMPS) pertama kali diperkenalkan di New Jersey dan
Chicago pada tahun 1978. AMPS merupakan sistem telepon wireless analog, untuk
ukuran waktu itu, cukup sukses di Amerika. AMPS berhasil memberikan pelayanan
telepon bergerak yang dapat menjangkau sebagian besar daratan Amerika Serikat.
Namun AMPS masih banyak
memiliki kelemahan dalam hal mobilitas pengguna yang sangat terbatas karena
belum adanya kemampuan handover yang menyebabkan pembicaraan dari pengguna akan
segera terputus apabila dia berada di luar jangkauan area, efisiensi yang
sangat kecil
karena keterbatasan kapasitas spektrum yang menyebabkan hanya sedikit pengguna saja yang dapat berbicara dalam waktu bersamaan, dan sistem ini tidak dapat dioptimasi lebih lanjut karena keterbatasan kemampuan kompresi dan coding data.
karena keterbatasan kapasitas spektrum yang menyebabkan hanya sedikit pengguna saja yang dapat berbicara dalam waktu bersamaan, dan sistem ini tidak dapat dioptimasi lebih lanjut karena keterbatasan kemampuan kompresi dan coding data.
Selain dari hal-hal tersebut,
sistem ini harus mempergunakan perangkat dan peralatan yang berat dan tidak
praktis serta masih sangat mahal untuk ukuran waktu itu. Generasi-1 telepon
wireless untuk kawasan Eropa ditandai dengan diluncurkannya paling tidak 9
standar sistem analog di awal tahun 1980-an, seperti Nordic Mobile Telephony
(NMT) di Skandinavia, Total Access Communications System (TACS) di Inggris,
C450 di Jerman, dll., dimana satu sama lain tidak saling berinterkoneksi.
Generasi
2
Generasi-2 telepon
wireless dipelopori dari kawasan Eropa. Dalam sistem baru juga harus terdapat
kemampuan yang dapat mengantisipasi mobilitas pengguna serta kemampuan melayani
lebih banyak pengguna untuk menampung penambahan jumlah subscriber baru. Karena
tidak dapat dilakukan dengan sistem analog, maka menggantinya dengan sistem
digital. Standar baru diperkenalkan dengan nama Global Standard for Mobile
Communications (GSM). GSM pada awalnya adalah kepanjangan dari Groupe Speciale
Mobile, sebuah badan gabungan dari para ahli yang melakukan studi bersama
untuk menciptakan standar GSM tersebut.
Generasi-2 (2G) di
Amerika Serikat ditandai dengan diluncurkannya standar jaringan baru yang juga
bersistem digital yang diberi nama Digital AMPS (D-AMPS) (disebut juga TDMA –
Time Division Multiple Access) danIS-95 atau cdma-One, yang merupakan sistem
digital yang berbasis teknologi CDMA (Code Division Multiple Access)
diperkenalkan oleh Qualcomm (pertengahan 1990-an). Untuk negara-negara di benua
Asia, pertama kali mereka mengadopsi sistem telepon wireless digital dengan
menerapkan teknologi jaringan GSM.
Khusus di negara
Jepang, berkembang sistem Personal Digital Cellular (PDC) yang mereka
kembangkan sendiri dan hanya berlaku di negeri itu. Jepang sendiri hingga saat
ini telah mengembangkan sendiri sistem digital selulernya hingga meninggalkan
negara-negara di kawasan lainnya ditandai dengan kemajuan layanan dan terus
bertambahnya jumlah subscriber di jaringan mereka, namun demikian sistem yang
mereka kembangkan tetaplah sistem yang eksklusif dan hanya berlaku di Jepang
saja.
Sistem telepon
wireless/ seluler digital memberikan beberapa kelebihan, yaitu suara yang
dihasilkan menjadi lebih jernih, efisiensi spektrum/ frekuensi yang menjadi
meningkat, serta kemampuan optimasi sistem yang ditunjukkan dengan kemampuan
kompresi dan coding data digital.
Generasi 3
Teknologi wireless
generasi-3 (3G) hingga saat ini dikembangkan oleh suatu kelompok yang diakui
dan merupakan kumpulan para ahli dan pelaku bisnis yang berkompeten dalam
bidang teknologi wireless di dunia. Kesepakatan 3G tertuang dalam International
Mobile Telecommunications 2000 (IMT 2000) dan antara lain memutuskan bahwa
standar 3G akan bercabang menjadi 3 standar sistem yang akan diberlakukan di
dunia, yaitu Enhanced Datarates for GSM Evolution (EDGE), Wideband-CDMA
(WCDMA), dan CDMA2000.
Teknologi 3G diperkenalkan pada awalnya
adalah untuk tujuan sebagai :
a. menambah efisiensi dan kapasitas
jaringan
b. menambah kemampuan jelajah (roaming)
c. untuk mencapai kecepatan transfer
data yang lebih tinggi
d. peningkatan kualitas layanan (Quality
of Service-QOS)
e. mendukung kebutuhan internet bergerak
(mobile internet)
Wireless
Wi-Fi adalah salah satu
standard wireless networking. Dengan menggunakan peralatan ini, kita bisa
terkoneksi ke jaringan, wireless local area network (WLANs) alias jaringan
tanpa kabel. Wi-Fi, singkatan dari "Wireless Fidelity" semula
diharapkan agar semua mobile device, seperti komputer laptop, dan PDA (Personal
Digital Assitants) dapat memasuki pada jaringan lokal, namun sekarang banyak
digunakan untuk akses internet dan telepon nirakabel VoIP.
Komputer desktop juga
bisa menggunakan Wi-Fi, menjadikan jaringan dalam kantor tanpa mengeluarkan
biaya ekstra untuk pemasangan kabel. Kebanyakan komputer masa kini dijual
bersama dengan fasilitas Wi-Fi didalamnya, komputer yang lainnya memerlukan
memasang Wi-Fi network card. Peralatan lain seperti kamera digital, kadang
dilengkapi Wi-Fi. Semua orang yang menjalankan perangkat Wi-Finya dapat masuk
ke dalam jaringan lokal saat dekat dengan salah satu akses poin pada sebuah
jaringan. Koneksi dijalankan menggunakan sinyal radio; tidak memerlukan kabel
ataupun menancapkan perangkat kita ke dalam jaringan. Jika jaringan lokal
tersambung dengan internet, maka perangkat Wi-Fi juga akan mendapatkan akses
internet. Semua area tercakup oleh satu maupun beberapa akses poin yang disebut
Hot Spot. Daya jangkauannya dari akses poin bermacam-macam.
Wi-Fi home router yang dipasang bisa
mencapai area jika dalam ruangan sampai 45meter dan 90 meter diluar ruangan
dari akses poin.
Trend jaringan saat ini
cenderung mengarah ke wireless networking. Salah satu keungulan wireless
networking adalah praktis dan tidak rumit dalam penggunaannya. Jaringan tanpa
kabel yang populer adalah Wi-Fi. memungkin-kan kita untuk melakukan akses
internet tanpa kabel dengan peranti yang relatif murah.
Tidak ada kata aman
untuk wireless network. Walaupun beberapa sistem pengaman sudah tersedia,
tetapi tidak menjanjikan network aman untuk disusupi oleh tamu tidak diundang.
Ada baiknya selalu merubah code key anda secara berkala. Cara ini dapat menahan
dan menghambat siapa saja yang mencoba melakukan hacking pada network wireless
Komponen utama
pembentuk jaringan tanpa kabel (wireless networking) adalah Wireless Network
Adapther baik yang berupa PCI Card, USB Card maupun PCMCIA, Access Point dan
Antena (optional).Sistem komunikasi wireless pada umumnya bekerja pada
frekuensi yaitu 2,4 GHz dan 5 GHz. Area frekuensi 2,4 GHz pada umumnya akan
sangat terganggu oleh peralatan-peralatan seperti ; Cordless Telephone ,
Microwave , Medan magnet yang dihasilkan dari lemari pendingin, mesin air, Air
Conditioner, dll.
2.
STANDAR IEEE 802.16
WiMAX merupakan standar IEEE
802.16 yang membawahi aneka standar turunannya. Standar ini mengatur penggunaan
perangkat nirkabel untuk keperluan jaringan perkotaan (Metropolitan Area
Network/MAN). Standar ini khususnya dirancang untuk memenuhi kebutuhan jaringan
akan akses nirkabel berkecepatan tinggi atau BWA (broadband wireless access).
Kehadiran teknologi ini diharapkan akan memungkinkan akses terhadap aneka
aplikasi multimedia via koneksi nirkabel dengan jarak antarperangkat yang lebih
jauh. Standar 802.16 (dan turunanannya) beroperasi pada pita frekuensi radio
antara 2GHz sampai 11GHz. Standar ini memiliki transfer rate 75Mbit per detik
dengan tingkat latency yang rendah, dan efisiensi penggunaan ruang spektrum
frekuensi.
Untuk mengamankan koneksi
yang terjadi, standar ini juga telah mendukung feature enkripsi data, dengan
pengaturan kesalahan bertipe Forward Error Correction (FEC). Jarak yang bisa
dijangkau oleh standar ini dapat diperluas sampai sekitar 30 mil, atau sekitar
48 kilometer dengan tingkat throughput yang masih memadai untuk mentransfer
data. WiMax terbagi menjadi dua model pemanfaatan yang masing-masing diwakili
oleh dua standar IEEE yang berbeda. Model pemanfaatan pertama adalah
pemanfaatan fixed-access, atau sambungan tetap yang menggunakan standar IEEE
802.16-2004 (sebagai hasil revisi atas standar IEEE 802.16a). Standar ini
termasuk dalam golongan layanan "fixed wireless" karena menggunakan
antena yang dipasang di lokasi pelanggan. Antena ini dapat dipasang di atap
atau tiang tinggi persis seperti cakram parabola untuk TV. Teknologi dari
standar inilah yang menjadi subsitusi dari teknologi-teknologi seperti modem
kabel, segala macam digital subscriber line (xDSL), sirkuit transmit/exchange
(Tx/Ex), dan sirkuit optical carrier (Oc-x).
Sementara model pemanfaatan
kedua, sering disebut pemanfaatan portable atau mobile yang menggunakan standar
IEEE 802.16e. Standar ini khususnya diimplementasikan untuk komunikasi data
pada aneka perangkat genggam, atau perangkat bergerak (mobile) seperti PDA atau
notebook.
Standarisasi adalah bahan
penting untuk suatu telekomunikasi yang berhasil. Standar ini diberikan sebagai
penghargaan terhadap badan penyusun standar. Ada beberapa syarat untuk
pembuatan standar yaitu : secara teknik baik, tepat, disetujui, dan ruang
linkupnya luas. Dengan penggunaan standar akan memberikan beberapa keuntungan
bagi pengguna diantaranya, menciptakan stabilitas dan keyakinan dalam teknologi
tertentu, membantu menciptakan pemasaran yang luas dan mengurangi biaya.
Dibawah ini beberapa standarisisasi telekomunikasi yang ada yaitu :
IEEE adalah organisasi nirlaba internasional, yang
merupakan asosiasi profesional utama untuk peningkatan teknologi. Sebelumnya,
IEEE merupakan kepanjangan dari Institute of Electrical and Electronics
Engineers. Namun berkembangnya cakupan bidang ilmu dan aplikasi yang
diperdalam organisasi ini membuat nama-nama kelektroan dianggap tidak relevan
lagi, sehingga IEEE tidak dianggap memiliki kepanjangan lagi, selain sebuah
nama yang dieja sebagai Eye-triple-E.
Di samping society, IEEE memiliki badan standard
(Standard Association, IEEE-SA). IEEE-SA memiliki pengaruh cukup besar untuk
bisa mempersatukan substandard industri membentuk standardisasi internasional
yang diakui seluruh industri. Beberapa standar IEEE yaitu, IEEE 802.3 untuk
Ethernet akses LAN., IEEE 802.11 untuk Wifi, akses wireless LAN, IEEE 802.16
untuk WiMAX, akses wireless MAN. WiMAX (Worldwide Interoperability for
Microwave Access) adalah sebuah tanda sertifikasi untuk produk-produk yang
lulus tes cocok dan sesuai dengan standar IEEE 802.16. WiMAX merupakan
teknologi nirkabel yang menyediakan hubungan jalur lebar dalam jarak jauh.
WiMAX merupakan evolusi dari teknologi BWA sebelumnya dengan fitur-fitur yang
lebih menarik. Disamping kecepatan data yang tinggi mampu diberikan, WiMAX juga
membawa isu open standar dengan kecepatan data yang besar sampai 70MBps.
Daftar rujukan:
kk.mercubuana.ac.id/files/14012-6-560884552956.doc
hendri.staff.uns.ac.id/2009/12/teknologi-wimax/perundanganri.bantulkab.go.id/
No comments:
Post a Comment