Harga 2000 menjadi 3000



Berdasarkan pengalaman para mahasiswa terdahulu sebagai anak kos di kota Malang. Kalimat yang seringkali diutarakan oleh setiap anak kos tersebut adalah bagaimana bisa makan enak tetapi juga murah. Kalimat itulah yang masih terdengar sampai saya sendiri merasakan menjadi anak kos. Karena saya sendiri harus merasakan bagaimana mengatur keuangan selama masa perkuliahan.

Ungkapan-ungkapan mahasiswa itulah yang mendorong para pedagang berlomba untuk menjual makanan sesuai selera mahasiswa. Begitu juga dengan pengusaha-pengusaha dibidang marketing juga berlomba membangun pertokoan disepanjang jalan. Pertokoan yang khususnya menyediakan kebutuhan anak kos dan peralatan mahasiswa, seperti alat tulis sampai peralatan elektronik yang sangat dibutuhkan oleh mahsiswa. Tidak kalah juga dengan banyaknya mahasiswa membuat kerja sampingan untuk menanmbah saku bulanan mereka dengan berjualan apapun.

Tetapi mengapa harus
muncul masalah baru bagi anak kos yang tidak seharusnya terjadi. Masalah itu adalah banyaknya tukang parkir yang berada didepan toko-toko tersebut. Sebagai contoh, ketika saya hanya ingin membeli bulpoin di salah satu toko di dekat kos. Bulpoin yang bermula saya beli seharga 2000 rupiah menjadi 3000 rupiah. Penambahan 1000 rupiah itu karena saya harus membayar tukang parkir yang berwajah garang, bertato, dan memakai anting di telinga selayaknya trend masa muda jaman sekarang. Masalah baru itulah yang menjadi tanda tanya besar pada diri anak kos. Karena, bisa dibayangkan saja uang 1000 rupiah  masih bisa digunakan untuk keperluan lain misalnya lembaran kertas untuk tugas atau digunakan untuk membeli koran sebagai wawasan keseharian kita.

Dengan adanya masalah tersebut apakah mungkin dikarenakan dari pihak pemerintah, Tingkat pengangguran, kurangnya pendidikan, kurangnya lapangan pekerjaan atau bahkan kesadaran orang itu sendiri? Saya rasa itu tidak bisa menjawab masalah tersebut. Karena  pihak-pihak tersebut saling berhubungan. Itu bisa dibuktikan ketika seseorang yang mempunyai kesadaran diri sendiri untuk berusaha menuntut ilmu dengan sungguh-sungguh sehingga bisa mendapatkan pekerjaan yang layak dan akan mengurangi angka pengangguran. Karena masalah pengangguran ini adalah salah satu masalah besar pemerintah di Indonesia.

Dengan tingkat pengangguran yang berkurang, maka tingkat kejahatan itu juga akan berkurang. Karena terkadang pengangguran bisa mengalami depresi dan sensitif untuk bertindak kejahatan misalnya banyaknya curanmor di Indonesia. Sehingga curanmor yang dijadikan alasan oleh masyarakat mengapa harus menjadi tukang parkir.

By. Ahmad Ganjar Baiquni

No comments:

Post a Comment